Wednesday, October 20, 2010

Biarkan Ia Pergi

ingin kulerai akan semua yang tersoal
agar aku bisa berdiri
berdiri dengan tanpa adanya resah
dengan tanpa adanya ragu

bagai hati yang sering berbisik..
bertanyakan seribu persoalan
lidah kian kelu untuk berbicara
bicara apa yang bisa terucap
andai kata tidak terungkap
andai mulut tidak terbuka
andai hati enggan berbicara

minda...
tidak henti berfikir
bertanya, menanya, tertanya dan ditanya
Apakah, haruskah, perlukah, sampai bilakah
minda itu letih...
letih untuk berfikir
letih untuk menjawab

perasan....
perasaan sering menghadirkan rasa
rasa kian semakin menambah perasa
namun adakah perasanya sama
adakah perasanya manis
adakah perasanya masam
sedih, sakit.... 
perasaan itu sering hadir..
rasa cinta
rasa kasih
rasa sayang
rasa benci
rasa dendam...
mungkinkah.. perasaan bisa berkata2

perasaan sering berselidung
bimbang bila terucap
bimbang bila ternampak
bimbang bila terluah...
akan hadir rasa luka
akan hadir rasa sedih
akan hadir rasa derita
lantas perasaan itu terpendam...

pendam itu menjadi derita
pendam itu menambah sengsara..
emmm... uniknya kamu itu perasaan
sukar untuk difahami..

namun perasaan ini bisa terpendam..
andai terluah.. tiada yang mengerti
biar ia terpendam..
dengan perasaan dan rasa yang tidak difahami
dan... membiarkan
biarkan... ia pergi...
pergi dari diri ini.. andai ia tidak pernah terhargai
rasa itu,
kasih itu
cinta itu
sayang itu...
mungkinkah akan pergi dari diri..
andai ia tak terhargai...



No comments:

Post a Comment