Saban hari, aku meniti kehidupan yang bagai tiada kesudahannya
Kehidupan yang aku lalui kini bagai tiada serinya
Bagai tiada indahnya, bagai tiada jalan penamatnya
Seringkali aku termanggu sendiri
Memikirkan perihal hidup yang entah aku sendiri tidak bisa mengerti
Perihal kerjaya yang entah kemana
Perihal hati dan perasaan yang sering berkecamuk
Semuanya bagai tiada kesudahannya
Saat ini, seringkali hati dan perasaan ini diuji
Dengan dugaan yang aku sendiri entah bisa atau tidak untuk dilaluinya
Seringkali aku diuji dengan kehadiran insan-insan yang cuba mendekati dan ingin memiliki
Aku bagaikan tertanya-tanya..
Kenapa mesti aku lalui kehidupan sebegini
Kenapa tatkala hati ini aku kunci untuk seseorang
Masih ada lagi yang ingin mendekati
Masih ada yang ingin memilikiku
Masih ada yang cuba mendampingiku
Hati, Cinta, Kasih, Sayang, Rindu,
Telah kukunci untuk dia yang aku semakin sayangi
Dia yang hadir saat aku dilanda masalah
Dia yang hati memberi aku semangat yang baru
Dia yang hadir memberi aku kekuatan
dia yang mendampingiku sehingga membuatkan aku jatuh cinta padanya didalam diam
Namun... adakah aku yang berperasaan sendiri
Mencintai insan yang tidak pernanh sekali menyatakn rasa cintanya
Mencintai insan yang tidak pernah sekali menjawap pertanyaanku
Mencintai insan yang seringkali berdalih mengenai soal hati dan perasaan
Mencintai insan yang hanya menganggap aku teman mesranya
Apakah bisa dia mengerti akan perasaan ini
Apakah dia bisa memahami keluhan dan luahan hati ini
Saban hari aku tunjukkan rasa kasih dan sayang padanya tanpa ada rasa jemu
Malah dia merasa rimas dengan tindakanku
Malah dia rasa terkongkong dengan perlakuanku
Ingin aku bertanya..." Salahkah diriku ini kerna mencintainya?"
"salahkah aku mengambil berat tentangnya?"
"Salahkah diriku kerna meminta darinya?"
Sehabis dayaku menurut kehendaknya
Sehabis dayaku menunaikan permintaannya
Sehabis dayaku melayan kernahnya tanpa ada rasa jemu..
Sehingga semuanya memakan diri sendiri...
Mengikat diri pada cinta yang tidak pasti
Sehingga aku tertanya...
Dimana kurangnya aku dimatanya
Kenapa aku tak bisa dipilihnya
Mungkinkah Aku tidak sesempurna dengan wanita idamannya
Mungkinkah aku tidak layak menjadi teman hidupnya
Mungkinkah aku tidak punyai apa-apa
Mungkinkah aku hanya teman dikala kesepiannya
Mungkinkah aku hanya teman disaat kekosongannya
Aku tak ingin mendesaknya menerima diriku
Aku menyedari saat kekurangan diriku
Aku tak ingin mendesaknya untuk mencintaiku
Aku menyedari cintanya milik orang lain
Aku tak ingin mendesak akan segala sesuatu
Kerna aku menyedari akan aku hanya cebisan kecil yang wujud didalam hidupnya
Rindu kian menebal...
Cinta kian bersemi
Sayang semakin dalam..
Namun.. tak mampu dimengerti akan kehadiran perasaan
Perasaan yang tulus ikhlas terlahir dari diriku untuknya
Tatkala aku tidak pernah jemu menantinya
Tatkala aku tidak sabar menanti waktu kosongnya untuk aku
Tatkala aku setia menantinya
Hadir kini seorang insan
Insan yang ingin memiliki diri ini
Lantas aku menjadi tak karuan
Bukan kerna aku tertarik padanya
tapi aku bimbang...
Bimbang andai ia bisa merubah segalanya
Aku tak bisa mengalihkan perasaan ini pada yang lain..
Kerna perasaan ini untuk insan bernama N****
Tak bisa aku mampu mengalihkan perasaan itu pada yang lain
Bukan mudah untuk aku menyintai menyayangi insan yang lain
Walaupun aku sedari... aku hanya teman mesranya sahaja
Namun hati aku tak bisa membohongi
Biarpun aku hanya teman mesra... namun cinta ini tetap bersemi untuknya
Sampai izinNYA....
Biarlah dia tidak mampu mengerti...
Cukuplah aku menyimpan rasa itu untuknya
Walaupun dari jauh
Wsalaupun dia tidak mengetahuinya
Walaupun dia bukan untukku
dan walaupun dia tidak mencintai aku
Dan aku tidak akan pernah memaksanya..
Biarlah perasaan itu lahir dari hatinya tanpa aku memaksanya..
Biarlah dia mengerti dengan sendirinya tanpa aku cuba mengertikannya
Kerna... hati yang sabar itu.. akan sentiasa beroleh kemenangan..
Sesabar hatiku menanti dia...
Hanya untuk dia..
No comments:
Post a Comment